Friday, February 25, 2011

Polaris cinta lalu...

Sang polaris cinta lalu...
Aku tahu aku tidakkan pernah selayaknya untukmu. Kau terlalu sempurna untuk aku miliki jiwa dan hatimu. Sedang aku hanya insan biasa, tanpa keistimewaan yang mampu membuatkan semua yang memandang untuk menoleh buat kedua kalinya. Kau punya segala yang didambakan insan. Bijaksana, baik hati, berkarisma. Sedang aku tak punya semua itu. Tidak sekali! Semua yang memandangmu pasti memujimu melangit tinggi, betapa kau disanjung kerana sifat yang kau miliki.Namun aku cuma mampu menahan gundah airmata dari terusan membasahi...menghiasi taman redup di hati...

Duhai polaris cinta lalu...
Aku tahu aku tidak selayaknya untukmu. Betapa riakmu menyapu dedebunga cinta ini bertebaran pergi.Melukai bagai sembilu menusuk tangkai hati.Perih aku menanggung kerinduanku.Namun jerih lagi jiwaku terseksa.Walaupun tanpa suara.Tanpa ada mengetahui deritanya.Sungguh,tertanya ku sendiri.Apakah ku terlalu sabar menanti sang polaris menjadi penyuluh diri.Atau dirimu yang mengisyaratkan,aku bukanlah impianmu.Lalu aku tega. melepaskan sebuah kasih,walau jiwaku bagai dipanah duri bisa.Tuhan, aku cuma insan.

Polaris cinta lalu...
Walau cinta ini sudah lama terhenti. setibanya ku di bumi bertuah ini,namun saat-saat mengenalimu akan menjadi salah satu coretan dalam novel cintaku.Cukuplah,ku enggan derita lagi.Pintaku,Jauhiku semampumu.Jangan dekati aku.Kerana bahagiaku kini bersamanya...

Polaris cinta lalu ku...    
Aku mendoakan kau akan bertemu dengan seseorang yang mampu membahagiakan dirimu buat selamanya. Aku hanya mampu memandang dari jauh, walaupun teringin sekali diri ini memiliki jiwa seluhur jiwamu.Bukan takdir kita bersama,walau berjumpa,walau pernah tersua rasa, walau auranya pernah memberikan jiwa pada cinta.Ku pasrahi hati...pada cinta yang takkan termiliki...

~rindasahara 2008~

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...